MakalahManajemen

Makalah Pengarahan dan Motivasi

BAB I 
PENDAHULUAN 
 
A. Latar Belakang 
     Tugas umum seorang pemimpin adalah memberikan pengarahan atau bimbingan (Finch & Mc Gougivasih,1981). Pengarahan (direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginan dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang. Dan dalam kehidupan kita juga butuh yang namanya motivasi untuk diri kita dan untuk memotivasi orang lain agar menjadi lebih baik. 
    Dalam makalah ini kami akan membahas pengarahan manajemen yang meliputi directing, actuating, leading, dan membahas mengenai motivasi, teori motivasi serta teknik memotivasi, di makalah ini kami akan membahas lebih jelasnya. 
 
B. Rumusan Masalah 
  1. Apa yang dimaksud Pengarahan? 
  2. Apa Fungsi Pengarahan? 
  3. Apa yang dimaksud dengan Motivasi? 
  4. Apakah manfaat Motivasi? 
  5. Bagaimana teori Motivasi? 
  6. Bagaimana teknik Motivasi? 
C. Tujuan Penulisan 
   Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui, mempelajari, dan menambah wawasan tentang pengarahan manajemen dan Motivasi manajemen dalam perusahaan atau sebuah organisasi. Oleh karena itu kami akan sedikit demi sedikit memberikan ilmu itu dalam makalah kali ini. Dan semoga materi yang kami sampaikan ini bermanfaat bagi kita semua. 
 
BAB II 
PEMBAHASAN 
 
A. Pengertian Pengarahan 
     Menurut Saure Dan Dislainer dalam Wanadiana (2010), Pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.[1]
    Pengarahan (direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginan dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang. 
 
B. Fungsi Pengarahan 
     Fungsi pengarahan adalah ibarat kunci motor, artinya motor baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya. Demikian juga dengan proses manajemen baru bisa terlaksana apabila fungsi pengarahan sudah diterapkan. Berikut fungsi pengarahan meliputi: 
1. Directing
    Directing/Command adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran dan perintah-perintah agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar dengan apa-apa yang telah ditetapkan. Directing/Command bukan saja agar pegawai menjadi melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada relasi tujuan yang ditetapkan. 
2. Actuating 
    Menurut George R. Terry Actuating adalah merangsang anggota kelompok agar melaksanakan tugas dengan antusias dan kemampuan yang baik.[2] Pengertian Actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain pergerakan pelaksanaan, sedangkan secara istilah actuating adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan suatu perusahaan/organisasi. 
    Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain: 
  • Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya 
  • Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia 
  • Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebih 
  • Menghargai hasil yang baik dan sempurna 
  • Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih 
  • Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup 
  • Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya. 
3. Leading 
    Leading menurut Louis A. Allen adalah Istilah yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.[3] Pekerjaan leading meliputi 5 macam yakni: 
  • Mengambil keputusan 
  • Mengadakan komunikasi 
  • Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya 
  • Motivasi 
  • Komunikasi 
C. Pengertian Motivasi dan Motif 
    Motivasi berasal dari bahasa Latin movere, yang berarti bergerak atau dalam bahasa inggrisnya, to move. Menurut Schunk,et al., (2010),”motivation is the process whereby goal-directed activity is instigated and sustained”. (Motivasi adalah proses melalui kegiatan pencapaian tujuan yang telah mendorong dan berkelanjutan). 
    Motivasi adalah keinginan untuk berbuat sesuatu, sedangkan Motif adalah kebutuhan (need), keinginan (wish), dorongan (desire), atau impuls. Jadi motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkat laku memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. 
    Motivasi yang timbul dari luar disebut motivasi ekstrinsik. Dipihak lain,timbul dari dalam diri sendiri disebut motivasi intrinsik. Motivasi instrinsik biasanya lebih bertahan lama dan efektif dibandingkan motivasi ektrinsik. Dapat diuraikan sebagai berikut: 
  1. Motivasi intrinsik adalah jenis motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain,tetapi atas kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan negara. Oleh karena itu dia ia rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. 
  2. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama di kelasnya. 
   Perilaku seseorang itu sebenarnya dapat dikaji sebagai saling interaksinya atau ketergantungannya beberapa unsur yang merupakan suatu lingkaran. Unsur-unsur itu secara pokok terdiri motivasi dan tujuan. Atau kalau menurut Fred Lutharus terdiri dari tiga unsur yakni kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals).[4]
      Terkadang istilah motivasi ini dipakai silih berganti dengan istilah-istilah lainnya, seperti misalnya kebutuhan (need), keinginan (want), dorongan (drive), atau impuls. Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang berada diluar diri individu. Kadangkala tujuan diartikan pula sebagai suatu harapan untuk mendapat suatu penghargaan,suatu arah atau yang dikehendaki oleh motivasi. 
   Motivasi sangat penting bagi manajer untuk meningkatkan kinerja (performance) bawahannya karena kinerja tergantung dari motivasi, kemampuan, dan lingkungannya. 
 
D. Teori Motivasi 
1. Hierarki Kebutuhan Maslow 
  Menurut teori hierarki kebutuhan maslow terdapat lima tingkatan kebutuhan, dari kebutuhan manusia yang paling rendah sampai pada kebutuhan manusia yang paling tinggi. Lima tingkatan tersebut antara lain sebagai berikut: 
    a. Kebutuhan Fisiologikal (Fisiological Needs) 
      Kebutuhan fisiologikal merupakan kebutuhan dasar atau kebutuhan yang paling rendah dari manusia. Sebelumnya seseorang menginginkan kebutuhan diatasnya, kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih dahulu agar dapat hidup secara normal. Contoh kebutuhan ini adalah kebutuhan sandang, pangan, papan, istirahat, rekreasi, tidur, dan hubungan seks. 
    b. Kebutuhan Keselamatan 
    Setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi maka muncul kebutuhan baru yang diinginkan manusia, yaitu kebutuhan akan keselamatan atau rasa aman. Contoh kebutuhan ini antara lain menabung, mendapatkan tunjangan pensiun, memiliki asuransi, memasang pagar, teralis pintu, dan jendela. 
    c. Kebutuhan Berkelompok 
      Setelah kebutuhan keselamatan atau rasa aman terpenuhi maka muncul pula kebutuhan baru diinginkan manusia, yaitu kebutuhan hidup berkelompok, bergaul, bermasyarakat, ingin mencintai dan dicintai, serta ingin memiliki dan dimiliki. Contoh kebutuhan ini antara lain membina keluarga, bersahabat, bergaul, bercinta, menikah, dan mempunyai anak, bekerja sama, menjadi anggota organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasa berdoa dan berusaha untuk memenuhinya. 
    d. Kebutuhan Penghargaan 
       Setelah kebutuhan berkelompok terpenuhi maka muncul kebutuhan baru yang diinginkan manusia, yaitu kebutuhan akan penghargaan atau ingin berprestasi. Contoh kebutuhan ini antara lain mendapat ucapan terima kasih, ucapan selamat jika berjumpa, menunjukkan rasa hormat, mendapatkan tanda penghargaan (hadiah), menjadi legislatif, menjadi pejabat (mendapat kekuasaan), menjadi pahlawan, mendapat ijazah sekolah, status simbol, dan promosi untuk memenuhi kebutuhan ini biasanya manusia berdoa minta ditinggikan derajatnya melalui shalat tahajjud dan berusaha memenuhi aturan, seperti yang diinginkan orang lain. Maka kita harus menghargai orang lain. 
    e. Kebutuhan Aktualisasi Diri 
      Setelah kebutuhan penghargaan terpenuhi maka muncul kebutuhan baru yang diinginkan manusia, yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri atau realisasi diri atau pemenuhan kepuasan atau ingin berpretise. Contoh kebutuhan ini antara lain memiliki sesuatu bukan hanya karena fungsi tetapi juga gengsi, mengoptimalkan potensi dirinya secara kreatif dan inovatif, ingin mencapai taraf hidup yang serba sempurna atau derajat yang setinggi-tingginya, melakukan pekerjaan yang kreatif (menulis buku dan artikel), ingin pekerjaan yang menantang untuk memenuhi kebutuhan ini, manusia biasanya berdoa dan berusaha untuk memenuhinya. 
 
2. Teori McClelland 
    McClelland mengetengahkan teori motivasi yang berhubungan erat dengan teori belajar. McClelland (1962) berpendapat bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan. Tiga dari kebutuhan McClelland ialah (1) Kebutuhan akan prestasi (need of achhievement) disingkat n Ach, (2) kebutuhan akan afiliasi (need of afflition) disingkat n Aff, dan (3) kebutuhan kekuasaan (need of power) disingkat n Pow. 
   Motivasi berprestasi ialah dorongan dari dalam diri untuk mengatasi segala hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Kemudian motivasi afiliasi ialah dorongan untuk berhubungan dengan orang lain atau dorongan untuk memiliki sahabat sebanyak-banyaknya. Sedangkan motivasi berkuasa ialah dorongan untuk memengaruhi orang lain tunduk kepada kehendak kita. 
 
E. Teknik Memotivasi 
  1. Berpikir positif. ketika mengkritik orang begitu terjadi ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi dorongan positif agar mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau kita sendiri tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu. 
  2. Menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata, “saya juga bisa” dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi. 
  3. Membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri dan orang lain yang tidak kita hargai padahal penghargaan merupakan salah bentuk teknik memotivasi. Kata “Saya mengharap bantuan anda” atau “Saya mengharap kehadiran anda” merupakan bentuk penghargaan yang paling murah. Berilah mereka kesempatan untuk bertanggung jawab, berilah wewenang, serta kebebasan untuk berpendapat. 
  4. Memantapkan pelaksanaan. Ungkapan dengan jelas, bagaimana cara kerja yang benar, tindakan yang dapat membantu, dan hargai dengan tulus. 
  5. Membangkitkan orang lemah menjadi kuat. Buktikan bahwa mereka sudah berhasil, dan nyatakan bahwa anda akan membantu yang mereka butuhkan. Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain. 
  6. Membasmi sikap suka menunda-nunda. Hilangkan sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah untuk memulai. (Kemendikbud, 2002) 
 
BAB III 
PENUTUP 
 
A. Kesimpulan
    Pengarahan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat. Dan memotivasi itu ada yang datang dari diri sendiri dan ada yang harus melalui suruhan dari orang lain, karena motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan, guna mencapai keinginan dan tujuan. Motivasi sangat penting dalam kehidupan karena adanya motivasi kita akan terus berjuang untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang ingin kita capai. 
 
 
DAFTAR PUSTAKA 
George R. Terry. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara: Bandung, 2000. 
Allen, Louis. A Management and Organization. New York: McGraw. Hill Book Company, 1958. 
Wanadiana. Pengarahan dan fungsi pengarahan. Tersedian pada http://bdp-unhalu.blogspot.com/2011/03/dasmen-pengarahan.html
Usman,uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015. 
Usman, Husaini. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2014. 
Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1983. 
Rivai, Veithzal. Murni, Sylviana. Education Management: Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012. 
 
__________________
[1]Wanadiana. 2010. Pengarahan dan fungsi pengarahan. Tersedian pada http://bdp-unhalu.blogspot.com/2011/03/dasmen-pengarahan.html. 
[2] George R. Terry. 2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT. Bumi Aksara: Bandung. 
[3] Allen, Louis. 1958. A Management and Organization. New York: McGraw-. Hill Book Company. 
[4] Ibid. hlm. 150

Baca juga: Karya Tulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *