Makalah

Makalah Islam Sebagai Agama dan Peradaban

BAB I 
PENDAHULUAN 
 
A. Latar Belakang 
    Peradaban dalam bahasa Arab disebut dengan “Al-Hadarah” atau “Al-Madaniyyah” akar kata al-hadarah adalah al-hadar, al-hadrah, al-hadirah yang berati kota. Sedangkan Al-Madaniyyah itu berakar dari kata “Al-madinah” yang juga berarti kota. 
    Sedangkan peradaban menurut definisi Dr. Ahmad Syalabi Peradaban adalah hasil karya dalam bidang ilmu secara ilmiah dan percobaan seperti kodokteran, arsitektur, kimia, pertanian dan produksi serta penemuan yang bernilai. Selain itu Raghib As-Sirjani berpendapat bahwa peradaban adalah hasil interaksi antara manusia dan tuhannya dari satu sudut, juga interaksi antara manusia dengan lingkungan sekitar seperti hewan, burung ikan, pohon dan bumi tambang. 
    Para peneliti Barat mengakui bahwa peradaban Islam merupakan peradaban yang paling lama bertahan. Belum ada peradaban yang dapat bertahan hingga 14 abad tanpa ada perubahan signifikan dalam asas dan nilai dasarnya. Disamping itu, mereka juga membuktikan bahwa peradaban islam merupakan peradaban dengan wilayah masyarakat yang terbesar. 
    Peradaban islam telah meletakkan dasar istimewa, berdiri diatas dasar yang tiada duanya, menyediakan petunjuk yang melimpah ruah dari setiap petunjuknya mempunyai peran dalam pertumbuhan. Keistimewaan dan nilainya juga memberikan pengaruhnya dalam hitungan peradaban tersebut dengan berbagai macam peradaban berharga, perubahan dan penjelasan yang gamblang dari pada peradaban-peradaban umat terlebih dahulu. Hal ini telah diakui oleh Gustave Le Bon dalam satu perkataannya, “Sesungguhnya dunia arab berkembang demikian pesat membawa peradaban baru, yang jauh berbeda dengan peradaban sebelumnya (Gustave Le bon, The Arab ccivization) 
 
B. Rumusan Masalah 
  1. Bagaimana Islam sebagai pedoman hidup? 
  2. Bagaimana islam sebagai akidah? 
  3. Bagaimana islam sebagai syariah? 
  4. Bagaimana islam sebagai akhlak? 
  5. Apakah Islam sebagai peradaban Rahmatan Lil ‘Alamin? 
  6. Apa saja bukti-bukti peradaban Islam diberbagai belahan dunia? 
  7. Bagaimanakah hubungan islam sebagai agama dan islam sebagai peradaban? 
C. Tujuan Penulisan 
  1. Mengetahui Islam sebagai pedoman hidup 
  2. Mengetahui Islam sebagai akidah 
  3. Mengetahui islam sebagai syariah 
  4. Mengetahui islam sebagai akhlak 
  5. Mengetahui Islam sebagai peradaban Rahmatan lil alamin 
  6. Mengetahui bukti-bukti peradaban islam di berbagai belahan dunia 
  7. Mengetahui hubungan Islam sebagai agama dan islam sebagai peradaban 
BAB II 
PEMBAHASAN 
 
A. Islam Sebagai Pedoman Hidup 
    Dari segi bahasa, pengertian agama berasal dari bahasa arab yaitu ad-din. Islam dalam bahasa arabnya dapat berarti aslama-yuslimu-islamu yang bisa diartikan dengan keselamatan dan kesejahteraan. Sedangkan menurut istilah Agama islam adalah seluruh ajaran dan hukum-hukumannya terdapat didalam al-Qur’an yang diturunkan dari Allah yang diwahyukan kepada Rasulnya yaitu nabi Muhammad Saw untuk disampaikan dan didakwahkan kepada segenap umat manusia sehingga manusia yang ada dimuka bumi ini akan memperoleh kebahagiaan didunia maupun di akhirat. 
   Struktur agama islam itu sendiri yaitu Iman, Islam dan Ikhsan. Iman adalah keyakinan seseorang baik diucapkan didalam hati maupun dilaksanakan didalam kehidupan sehari-hari terhadap Allah Swt, malaikatnya, kitab-kitabnya, rasulnya hari akhir serta qada dan qadar. Islam adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada segala ketentuan allah. Ihsan adalah berakhlak saleh dengan berbagai pendekatan dengan niat dan melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. 
 Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambanya. Dengan agama islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka[1]. Allah hanya meridhoi islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada satu agama pun yang diterima selain Islam. Allah ta’ala berfirman: 
 
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً 
    “Pada hari ini aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan aku telah cukupkan nikmat-ku atas kalian aku pun telah ridha islam menjadi agama bagi kalian”. (Qs. Al-Maidah) 
    Agama islam adalah ajaran yang mencakup akidah atau keyakinan dan syariat atau hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya: 
  1. Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan 
  2. Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta 
  3. Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya 
  4. Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat 
  5. Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji 
  6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orangtua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka 
  7. Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (Hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim 
  8. Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tentangga dan melarang bersikap buruk kepada mereka.
    Selain itu, pedoman umat agama islam adalah Al-Qur’an dan sunnah Nabawiyah merupakan dasar fundamental penegak peradaban islam kediannya merupakan asas bagi peradaban islam dan pedoman hidup bagi umat islam. Al-qur’an Al-karim merupakan pedoman masyarakat islam dimana didalamnya termuat segala sesuatu baik yang kecil maupun besar, mengemukakan kepada manusia sisi kebaikan dan kebahagian. Apa yang telah di syariatkan merupakan hukum ketetapan secara umum menjadi kebaikan pada tiap-tiap zaman dan tempat. 
     Al-Qur’an Al-Karim mengandung kaidah-kaidah umum dan berbagai macam hukum yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya, hubungan manusia dengan tuhannya, hubungannya dengan komunitas masyarakat dan sesama saudaranya manusia. Menyeru kepada kalimat tauhid, pada kebebasan dan persaudaraan yang sejajar. Sebagaimana juga mengatur masalah muamalah, mengatur masyarakat dengan dasar-dasar selamat yang terkandung unsur keamanan dan kesentosaan serta kebahagiaan. Kemudian Allah (menjadikan kepada Rasulnya penjelasan dari Al-Qur’an yang masih global, menafsirkan ayat-ayat yang masih samar, menentukan yang masih ihtimal (kemungkinan) agar dengan penyampaian risalah tersebut menjadi jelas apa yang di khususkan kedudukan pengembalian kepadanya. 
    Dengan demikian Al-Qur’an menjadi landasan sedangkan Sunnah menjadi penjelasan. Sunnah merupakan manhaj nubuwah sebagai perinci ajaran islam dan aplikasi mentarbiyah umatnya. Sunnah merupakan penyempurnaan Al-Qur’an dan penafsirannya. 
    Al-Qur’an dan Sunnah merupakan wahyu dari langit yang secara bersamaan memiliki keutamaan. Islam yang dibawa Muhammad adalah hal baru yang memperbaharui keadaan mereka. Islamlah yang meluruskan akhlak, melembutkan jiwa, menyatukan kalimat, memperbaiki masyarakat, meninggikan urusan, memuliakan mereka. Dengan islam mereka menjadi umat yang sebelumnya tidak mengerti mendapat petunjuk yang sebelumnya dalam kegelapan, bangkit dan sebelumnya tertidur nyenyak (lesu). 
     Agama islam juga sebagai pedoman hidup yang paling sempurna, rahmat bagi seluruh umat manusia dan sebagai pendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam agama islam semua sudah ada aturannya yang jelas, tinggal kita sebagai pemeluknya mempraktikkannya didalam kehidupan kita sehari-hari. Maka sangat tepat bila dikatakan bahwa islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna. Artinya, semua peraturan, petunjuk, hukum-hukum, tata cara seluruh aktivitas manusia semua ada di dalam agama islam. Agama islam juga sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. Artinya, islam dimuka bumi ini sebagai penerang kehidupan umat manusia yang membawa umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang. Allah Swt berfirman: 
    “Adapun orang-orang yang berfirman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-nya niscaya allah akan memasukkan mereka kedalam rahmat yang besar dari-nya (surga) dan limpahkan karunia-nya dan menunjukan mereka ke jalan yang lurus (untuk sampai) kepadanya”. (Qs, An-Nissa: 175) 
 
B. Islam Sebagai Akidah 
   Sistem kepercayaan islam atau akidah dibangun atas enam dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman. Rukun Iman meliputi keimanan kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab, Rasul-Rasul-Nya, Hari Akhir dan Qada dan Qadar. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 136 
   “Wahai orang-orang yang beriman tetaplah berimana kepada Allah dan Rasulnya dan kepada kitab yang diturunkan kepada Rasulnya serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-Rasulnya dan hari akhir kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” 
    Berdasarkan pondasi yang enam tersebut maka keterkaitan setiap muslim kepada islam semestinya ada pada jiwa muslim adalah: 
1. Meyakini bahwa islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang menyempurnakan syariat-syariat yang diturunkan Allah sebelumnya. Sebagaimana Allah berfirman: 
   “Tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi) salah seorang laki-laki diantara kamu melainkan dia itu utusan Allah dan penutup para nabi” 
2. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar disisi Allah karena Islam adalah agama yang dianut oleh para nabi sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad Swt. Islam datang dengan membawa kebenaran yang bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup akan kehidupan manusia selarasnya. Allah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 19: 
     “Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam” 
3. Meyakini Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua manusia, serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengan tautan budaya manusia sepanjang zaman. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat As-Saba ayat 28: 
  “Dan Tidaklah kami utus kamu (Muhammad) melainkan untuk semua manusia sebagai berita gembira dan peringatan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” 
 
C. Islam Sebagai Syariah 
   Komponen islam yang kedua adalah Syariah yang berisi peraturan dan perundang-undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan manusia. 
    Syariat dalam sistem nilai islam ditetapkan oleh Allah sendiri dalam kaitan ini Allah disebut sebagai Syar’i atau pencipta hukum. Sistem nilai Islam secara umum meliputi dua bidang yaitu: 
  1. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah seperti Sholat, Puasa dan Haji serta yang juga berdimensi hubungan dengan manusia seperti Zakat. Hubungan manusia dalam bentuk peribadatan biasa dengan Allah disebut Ibadah Mahdhah atau ibadah khusus karena sifatnya yang khas dan tata caranya sudah ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah. 
  2. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal dengan sesama manusia dan makhluk lainnya disebut muamalah. Muamalah meliputi ketentuan atau peraturan segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan alam sekitarnya. 
D. Islam sebagai Akhlak 
    Akhlak merupakan komponen dasar islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang perilaku atau moral. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata Akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata Khuluk artinya dayan kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang yang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. 
  Dalam pandangan islam, akhlak merupakan cerminan dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari. Inilah misi diutusnya Nabi Muhammad SAW. 
   Menurut obyek atau sasarannya pembahasan tentang akhlak biasanya dikategorikan menjadi 3 yaitu: 
1. Akhlak kepada allah meliputi beribadah kepada allah, berzikir kepada allah, berdoa kepada allah dan tawakal kepada allah 
2. Akhlak kepada manusia meliputi: 
  • Sabar yaitu perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. 
  • Syukur yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat 
  • Tawadhu yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya orang tua, kaya, miskin, tua dan muda. 
3. Akhlak kepada orang tua adalah berbuat baik kepadanya dengan ucapan dan perbuatannya 
4. Akhlak kepada keluarga yaitu mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi melalui kata-kata maupun perilaku 
5. Akhlak kepada lingkungan hidup 
    Misi agama adalah pengembangan rahmat, kebaikan dan kedamaian bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup. Sebagaimana Allah berfirman: 
   “Tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (Qs. Al-Anbiya ayat 107) 
    Memakmurkan alam adalah mengelola sumber daya sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri. Allah menyediakan alam yang subur ini untuk disikapi oleh manusia dengan kerja keras mengelola memeliharanya sehingga melahirkan nilai tambah yang tinggi. Sebagaimana firman allah dalam surat Hud ayat 61. 
    “Dia menciptakan kalian dari bumi dan menyediakan kalian sebagai pemakmurnya”. 
 
E. Islam Sebagai Peradaban Rahmatan Lil’Alamin 
    Kalimat Rahmatan Lil’alamin berasal dari gabungan dari tiga kata yaitu Rahmatan, Li dan Al-‘Alamin. Islam adalah agama rahmatan lil alamin artinya islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Istilah islam rahmatan lil’alamin sudah mengalami penyempitan makna yaitu menjadi islam yang lembut dan damai. 
    Sedangkan islam sebagai peradaban Rahmatan Lil’alamin dikenal dengan ciri toleran ajaran dan risalahnya yang universal tentang kesatuan bentuk atau jenis manusia. Al-qur’an menjadikan peradaban islam ikatan yang mengatur di dalamnya seluruh komponen penduduk dan umat yang menaungi diatas bendera pancaran penaklukan islam. 
   Islam Rahmatan Lil’Alamin merupakan simbol komitmen bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, mengajarkan kepekaan sosial, empati terhadap berbagai persoalan yang menimpa orang lain, sehingga setiap individu ataupun kelompok sosial terjamin hak-haknya sebagai manusia yang merdeka dan bermartabat. Singkatnya, dengan melaksanakan ajaran Islam yang Rahmatan Lil’alamin berarti seorang muslim telah melakukan transendasi, merefleksi, mengapresiasi sekaligus mentransformasikan nilai-nilai moral ialah yang suci dan sangat mulia ini menuju nilai-nilai insani dalam realitas sosial. 
 
F. Sejarah Peradaban Islam 
    Dikalangan sejarawan terdapat perbedaan pendapat tentang saat dimulainya sejarah islam. Secara umum perbedaan itu dapat dibedakan menjadi tiga macam. Pertama, sejarah umat islam dimulai sejak Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama kali. Menurut pendapat ini, selama tiga belas tahun nabi di Makkah telah lahir masyarakat meskipun belum berdaulat. Kedua, sejarah umat islam dimulai sejak Nabi Muhammad Saw hijrah ke madinah karena umat islam baru berdaulat di Madinah. Ketiga, peradaban islam dimulai sejak Nabi Adam karena semua nabi yang diutus oleh Tuhan kepada manusia, semuanya adalah Islam (muslim). Disamping perbedaan pendapat itu, sejarawan juga berbeda pendapat dalam menentukan fase-fase atau periodesasi sejarah islam yang dibuat oleh ulama Indonesia[2]
    Menurut A. Hasjmy (1993: 55) Periodesasi sejarah islam adalah sebagai berikut: 
  1. Permulaan Islam (610-661 M) 
  2. Daulah Amawiyah (661-750 M) 
  3. Daulah Abbasiyyah I (740-857 M) 
  4. Daulah Abbasiyyah II (847-946 M) 
  5. Daulah Abbasiyyah III (946-1075 M) 
  6. Daulah Mughol (1261-1520 M) 
  7. Daulan Utsmaniyyah (1520-1801 M) 
  8. Kebangkitan (1801-sekarang) 
    Berbeda dengan A. Hasjmy, Harun Nasution (1992: 14) membagi sejarah islam menjadi tiga periode sebagai berikut: 
1. Periode Klasik (650-1250 M). Periode klasik antara tahun 650-1250 M. ini diawali dengan persoalan dalam negeri arab sendiri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi terhadap pemerintahan Madinah. Hal tersebut disebabkan karena orang Arab menganggap bahwa perjanjian yang telah dibuat dengan Nabi Muhammad telah batal, setelah wafatnya Rasulullah SAW. Setelah persoalan dalam negeri selesai, maka Abu Bakar mengirim kekuatan keluar Arabia. Pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syiria dan Mesir. 
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M). Periode pertengahan ini berkisar antara tahun 1250-1800 M. Pada masa periode ini merupakan masa kemunduran, dengan diawali dengan jatuhnya kota Baghdad ke tangan bangsa spanyol, setelah khalifah Abbasyiah runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan politik islam mengalami kemunduran secara drastis. Pada tahun 1500-1800 M keadaan politik umat islam secara keseluruhan mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu Kerajaan Utsmani di turki, Kerajaan Syafawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India. 
3. Periode Modern (1800-sekarang). Periode modern dalam sejarah islam bermula di tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang. Diawali periode ini kondisi Dunia Islam secara politis berasa di bawah penetrasi memerdekakan negerinya di penjajahan barat. Periode ini memang merupakan kebangkitan kembali Islam, setelah mengalami kemunduran di periode pertengahan. Pada periode ini dimulai bermunculan pemikiran pembaharuan dalam Islam. Gerakan pembaharuan itu muncul karena dua hal yaitu: 
  • Timbulnya kesadaran di kalangan ulama banyak ajaran-ajaran asing yang masuk dan diterima sebagai ajaran islam 
  • Barat mendominasi Dunia dibidang politik dan peradaban karena itu mereka berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dalam masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan balance of power
    Periode modern tahun 1800 M dan seterusnya merupakan zaman kebangkitan umat islam. Jatuhnya Mesir ke tangan barat menginsyafkan dunia islam akan kelemahan dan menyadarkan umat islam bahwa di Barat telah tumbuh peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi islam. Raja- raja dan pemuka islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat islam kembali. Diperiode modern inilah timbulnya ide-ide pembaharuan dalam islam. 
 
    Manfaat dari sejarah Peradaban Islam sebagai berikut: 
  1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peradaban islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang. 
  2. Mengambil manfaat dari proses peradaban islam, guna memecahkan problematika peradaban islam pada masa kini 
  3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan dalam peradaban islam 
  4. Untuk menyelidiki dan mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan kemunduran islam dalam lapangan peradaban pada masa lampau 
  5. Untuk mengetahui perkembangan peradaban islam diberbagai negara baik negara islam maupun non muslim 
  6. Untuk menggali dan meninjau kembali faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan islam dan kemunduran dalam lapangan peradaban kemudian sebagai cermin dan contoh dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang 
  7. Untuk mengetahui kebudayaan yang bernafaskan islam atau kebudayaan yang islami dan non islami 
  8. Mengetahui sumbangan islam dimuka bumi 
  9. Untuk memperluas atau mengingat pada masa peradaban terdahulu dan dapat memperbaharui semua peradaban islam 
 
G. Bukti-Bukti Peradaban Islam di berbagai belahan Dunia 
1. Mekkah Al-Karramah 
 Kota Mekkah Al-Karamah merupakan kota tempat lahirnya agama islam, dimana Nabi Muhammad lahir dan memperoleh wahyu Al-Qur’an di kota Mekkah. Mekkah juga merupakan kota budaya islam. Dimana kota Mekkah merupakan kota untuk menuntut ilmu, baik pada masa Nabi Muhammad, Kahulafaur Rayidin maupun masa umayyah dan abbasiyah hingga sekarang. 
   Awalnya Mekkah merupakan pusat peradaban jahiliyyah yang penuh dengan paganism. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad kota mekkah menjadi kota suci umat islam. Mekah juga menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keagamaan, khususnya menjadi pusat kajian ilmu hadist dan fiqh. Di Madinah setelah posisi Nabi Muhammad dan pengikutnya menjadi besar, beliau merebut kembali kota mekkah dengan cara menaklukan kota itu secara damai, pada tahun 8 H (630 M) sehingga dikenal dengan Fathu Mekkah yaitu terbukanya kota Mekkah. 
2. Madinah Al-Munawwarah 
    Madinah Al-Munawwarah, awalnya kota ini bernama Yastrib. Kota Madinah menjadi pusat kebudayaan islam setelah Nabi Muhammad berhijrah ke Mekkah ke Yastrib. Dari Madinah inilah Nabi meneruskan perjuangan menyebarkan agama islam. Di tengah-tengah kota Madinah, Nabi segera membangun masjid, yang menjadi pusat ibadah dan kebudayaan, bukan dijadikan markas besar agama islam. Bagi negara yang baru di bangun itu, nabi telah meletakkan dasar-dasarnya yang kuat diantaranya yaitu ukhuwah islamiyah, persaudaraan islam. 
   Madinah juga merupakan pusat pemerintahan islam pada masa Nabi Muhammad dan kemudian masa khulafaur rasyidin. Sejak masa pemerintahan dipegang oleh Muawiyah bin Abu Sufyan, pusat pemerintahan di pindahkan ke Damaskus. Madinah Al-Munawwarah merupakan kota pusat kebudayaan islam di Arab Karena kota ini merupakan pusat ilmu pengetahuan dan kota perjuangan nabi dalam menegakkan agama islam sekaligus merupakan pusat peradaban islam. 
    Di kota ini pula terdapat masjid Nabi yang terkenal dengan nama masjid nabawi. Pada zaman rasul dan para khaulafaur Rasyidin, Masjid madinah menjadi kota besar yang di dalamnya diurus segala pemerintah. Masjid tidak saja menjadi temoat beribadah tetapi juga menjadi pusat segala urusan politik, ekonomi, dan sosial. Sebagaimana kota Mekkah kota Madinah juga menjadi pusat kajian keilmuan keagamaan islam khusunya ilmu hadits, ilmu fiqh, dan ilmu tafsir al-qur’an. Setelah Nabi Muhammad meninggal dunia maka para penggantinya memperluas sistem politik, sosial sekonomi madinah melalui perluasan militer, secara terpadu mencakup islamisasi dan arabisasi. 
 
3. Baghdad 
  Kota Baghdad di dirikan pada tahun 762 M. Baghdad berati “Taman Keadilan”. Dalam pembangunan kotanya Baghdad Khalifah memperkerjakan ahli bangunan terdiri dari arsitektur tukang kayu, tukang batu, ahli lukis dan ahli pahat, mereka di datangkan dari Syiria, Mosul, Bashrah dan Kuffah yang berjumlah 100.00 Orang. 
    Kota Baghdad sejak awal berdirinya sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam islam. Baghdad pernah menjadi pusat peradaban tertinggi di dunia. Pada masa Abbasiyah di kota Baghdad juga berdiri akademi sekolah tinggi yang terkenal dengan perguruan An-Nhizamiyah. 
    Dari Baghdad inilah lahirnya karya-karya sastra yang indah. Diantaranya Alfu Lailah Wa Lailah (1001 malam). Dari kota ini lahir pada ilmuwan, ulama filsuf, dan sastrawan terkenal diantaranya Al-Khawarizmi (Tokoh Astromi dan matematika, penemu ilmu Al-Jabar), Al-Kindi (Filsuf arab pertama) , Al-Farabi (Filsuf besar) , Ar-Razi (Ahli fisika dan kedokteran) , Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani (Pendiri tarekat qadiriyah) dan lain-lain. 
 
4. Kairo (Mesir) 
  Kota ini mulanya diberi nama kota “Manshuriyah” kemudian diberi nama Qahirah Mu’iziyah. Di kairo didirikan Masjid Al-Azhar yang berdiri pada 17 Ramadhan 395 H (970 M). Kemudian masjid ini dalam perkembangannya menjadi universitas besar dan jadi universitas tertua di dunia. Kairo merupakan satu-satunya pusat peradaban islam yang selamat dari serangan mongo. Dan pada saat itu kairo menjadi peradaban islam yang terpenting. Tapi pada tahun 1517M dinasti mamalik dikalahkan oleh Dinasti Usmani Turki dan sejak itu kairo dijadikan ibu kota provinsi kerajaan Usmani. 
 
5. Damaskus di Syiria
  Kota Damaskus pada zaman pra islam adalah ibu kota kerajaan Romawi Timur di Syiria. Damaskus merupakan kota lama yang dibangun kembali dalam zaman daulah Bani Ummayah dan di jadikan ibu kota negara sejak pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan, Khalifah pertama di Bani Umayyah. 
    Di kota Damskus terdapat masjid Damaskus yang megah dan agung, masjid ini dibangun oleh khalifah Al-Wahid bin Abdul Malik dengan arsiteknya Abu Ubaidah bin Jarrah. Untuk keperluan pembangunannya 12.000 orang tukang ahli romawi didatangkan dan dinding-dindingnya diukir dengan ukiran-ukiran yang indah dan ditaburi dengan aneka batu yang bernilai tinggi. 
 
6. Istafah di Persia 
    Kota Istafah adalah ibu kota kerajaan Sahfawi. Isfahan merupakan kota tua didirikan oleh Yazdajird I (Buhtanshar) Raja Persia. Kota Ishfahan dikuasai islam pada tahun 19 H / 640 M pada masa Umar bin Khattab. Isfahan sekarang masuk dalam wilayah Iran. Pada waktu Abbas I Sultan Safawiyah menjadikan Isfahan sebagai ibu kota kerjaannya, kota ini menjadi kota yang luas dan indah. Kota ini terletak diatas sungai Zandah dan diatasnya membentang tiga buah jembatan yang megah dan indah. 
    Pada tahun 625 H / 1228 M terjadi pertempuran besar di Ishfahan. Ketika tentara Mongol datang menyerbu negeri-negeri islam dan menjadikan Isfahan sebagai salah satu bagian dari wilayah kekuasaan Mongol. Kerika Timor Lenk menyerbu negeri-negeri islam pada tahun 790 H / 1338 M kota Isfahan ikut jatuh dibawah kekuasaan Timor Lenk. Setelah itu, kota Isfahan di kuasai oleh kerajaan Turki Usmani pada tahun 955 H / 1548 M. Pada tahun 1134 H / 1721 M terjadi pertempuran antara Husein Syah, Raja Shafawi dengan Mahmud Al-Afhgani yang mengakhiri riwayat kerajaan Shafawi. Pada tahun 1141 H / 1729 M kota Isfahan berada dibawah kekuasaan Nadir Syah. 
   Dikota ini berdiri bangunan-bangunan indah seperti istana, sekolah-sekolah, masjid-masjid, menara, pasar dan rumah-rumah dengan ukiran arsitektur yang indah. Sultan Abbas I membangun masjid Syah yang merupakan salah satu masjid indah dan megah di dunia. 
 
7. Kairawan 
   Kota baru yang di bangun pada masa dinasti Umayyah. Sesuai dengan kota-kota islam lainnya, kairawan dengan gaya arsitektur islam yang dilengkapi dengan berbagai gedung, masjid, taman, daerah perdagangan, daerah industry, daerah militer dan sebagainya. Dikota kairawan ini terdapat Masjid kairawan yang dibangun pada masa Khalifah Abdul Malik oleh Aqabah, gubernur Afrika utara. Masjid ini adalah masjid termahsyur dan sering mengalami perbaikan dan perluasan hingga akhirnya menjadi satu masjid kebanggan kaum muslimin di Afrika Utara terutama dengan qubanya yang terkenal dengan “Qubatul Bahwi”. 
 
8. Itanbul Turki 
    Istanbul adalah ibu kota kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya merupakan ibu kota kerajaan Romawi Timur yang bernama Konstantinopel. Konstantinopel sebelumnya sebuah kota bernama Byzantium, kemudian di ganti dengan nama Konstantinopel oleh Kaisar Constantin, Kaisar Romawi Timur. Sebagai ibu kota di Istanbul inilah berkembangnya kebudayaan turki yang merupakan perpaduan macam-macam kebudayaan. Bangsa Turki Usmani banyak mengambil ajaran etika dan politik dari bangsa Persia. 
    Dikota Istanbul inilah dibangun masjid-masjid yang membuktikan kemajuan islam. Masjid dengan arsitektur yang indah dan merupakan satu ciri dari sebuah kota islam, tempat kaum muslimin mendapatkan fasilitas lengkap untuk menjalankan kewajiban agamanya. Gereja Aya Sophia setelah penaklukan diubah menjadi sebuah masjid agung yang terpenting di Istanbul. Masjid-masjid penting lainnya adalah Masjid Agung Al-Muhammad atau Masjid Agung Sultan Muhammad Al-Fatih, Masjid Abu Ayyub Al-Anshari (Tempat pelantikan para Sultan Usmani), Masjid Bayazid gaya Persua dan Masjid Sulaiman Al-Qanuni. Istanbul merupakan pusat peradaban islam pada masa kekuasaan Turki Usmani yang terpenting dan juga merupakan bekas pusat kekuasaan Romawi Timur yang terdapat pusat-pusat kajian keilmuan yang mendorong puncak kejayaan peradaban umat islam. 
 
H. Hubungan Islam Sebagai Agama dan Islam Sebagai Peradaban 
    Islam adalah sebuah ajaran yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan sifat islam yang komprehensif. Aspek kehidupan manusia itu meliputi aqidah atau kepercayaan seseorang kepada Tuhan dan syariat yang mengatur tata cara beribadah kepada Tuhan dan tata tertib kehidupan yang diatur dalam hukum. 
    Islam sebagai peradaban berarti dalam ajaran islam terdapat aspek hablum minallah dan hablum minannaas aspek vertikal dan horizontal. Aspek horizontal selalu selaras dengan aspek vertikal (hubungan dengan Tuhan) sebagai implikasi dari hubungan dengan tuhan. Semakin baik hubungan seseorang dengan Tuhan semakin baik pula hubungannya dengan manusia. Sebaliknya baik hubungan seseorang dengan orang lain akan semakin mendekatkan seseorang pada tuhan karena ketika ia berbuat kebaikan maka ada pahala untuknya dan ia semakin dicintai oleh Tuhan. Dalam sejarah perkembangannya Islam telah menjadi ruh bagi sebuah peradaban, peradaban islam yang berkembang di arab dan mengungguli peradaban-peradaban lain selama berabad-abad. Peradaban islam lebih dahulu muncul dari pada peradaban barat yang pada masa kini seolah menjadi penguasa terhadap dunia modern. 
  Islam menyuruh umatnya untuk masuk kedalam secara kaffah. Meyakini dan mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan. Islam sebagai Agama dan Islam sebagai Peradaban. 
 
BAB III 
PENUTUP 
 
A. Kesimpulan 
    Agama Islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna, rahmatan bagi seluruh umat manusia dan sebagai pendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka sangat tepat bila dikatakan bahwa islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna. Artinya, semua peraturan, petunjuk, hukum-hukum, tata cara seluruh aktivitas manusia semua ada didalam agama islam. Selain itu, islam adalah agama Rahamatan Lil ‘ Alamin yang artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta termasuk hewan, tumbuhan dan jin apalagi sesama manusia bukti-bukti islam sebagai peradaban diberbagai dunia pun sangat banyak. Islam juga menyuruh umatnya untuk masuk kedalamnya secara Kaffah. Meyakini dan mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan. 
 
 
DAFTAR PUSTAKA 
Salam, Abdus. Sains dan dunia islam. Jakarta: Pustaka, 1983 
Amin, Samsul Munir. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah, 2010 
As-Siba’I, Mustafa. Peradaban Islam Dulu kini dan Esok. Jakarta: Gema Insani Press, 1993 
Yatim, Badri. Sejarah peradaban islam. Jakarta: PT. Gravindo Persada, 2003 
Musyrifah, Sunanto. Sejarah Islam Klasik. Jakarta timur: Penada Media, 2003 
Suwito. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana, 2005 
As-Sirjani, Raghib. Sumbangan peradaban islam pada dunia. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011 
 
 
__________________
[1] Prof. Dr. Abdus Salam,Sains Dan Dunia Islam, Jakarta: Pustaka, 1983 
[2] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam,Jakarta: Amzah, 2010

Baca juga: Karya Tulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *