Makalah

Makalah Hakikat Pendidikan

BAB I 
PENDAHULUAN 
 
A. Latar Belakang 
    Pendidikan merupakan yang tidak asing lagi untuk kita, terlebih lagi karena kita bergerak dalam bidang pendidikan,pendidikan diperlukan oleh semua orang dan mempunyai peranan penting bagi kehidupan masyarakat manapun, manusia butuh namanya pendidikan dengan kata lain pendidikan tidak akan bisa terlepaskan dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat serta mempunyai banyak peranan lain nya bagi manusia. 
    Tetapi sering kali orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri, layaknya hal lain yang sudah menjadi rutinitas, cenderung terlupakan makna dasar dan hakikatnya karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam bidang pendidikan sepatutnya selalu merenungkan makna dasar dan hakikatnya. 
    Menurut Brown (dalam Ahmadi, 2001:74) bahwa pendidikan adalah proses pengendalian secara sadar dimana perubahan-perubahan didalam tingkah laku dihasilkan dalam diri orang itu melalui didalam kelompok[1]. Sebab itulah mengetahui apa itu maksud dan hakikat pendidikan itu sangatlah penting bagi kehidupan manusia dan juga para pendidik dalam bidang pendidikan itulah sudah sepatutnya mengetahui dengan dalam makna-makna serta hakikat pendidikan itu sendiri. 
 
B. Rumusan Masalah 
  1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan? 
  2. Bagaimana pengertian pendidikan menurut para ahli? 
  3. Apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan? 
C. Tujuan Penulisan 
  Tujuan penulisan makalah kali ini adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana pengertian dan hakikat pendidikan itu mempunyai peranan penting bagi setiap bidang dalam pendidikan, untuk menambah wawasan para mahasiswa terkait masalah hakikat pendidikan. 
 
BAB II 
PEMBAHASAN 
 
A. Pengertian Pendidikan 
    Pendidikan berasal dari kata Latin, yaitu “pedagogi” yang artinya pendidikan dan dari bahasa Yunani “pedagogia” (pedagogik) yang berarti ilmu pendidikan. Pedagogia terdiri dari dua kata yaitu “paedos” yang berarti anak dan “agoge” yang berarti membimbing., memimpin anak. Sedangkan istilah paedagogos merupakan sebukan bagi seorang pelayan atau pemuda zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak (siswa) ke dan dari sekolah. [2]
    Pengertian merupakan suatu proses atau usaha dalam transfer ilmu yang dilakukan oleh seorang guru kepada muridnya atau juga dilakukan oleh seorang dosen kepada mahasiswanya. Proses transfer ilmu tersebut dapat diperoleh baik didapatkan secara formal seperti di sekolah ataupun informal yang dapat diperoleh di dalam rumah dan masyarakat. 
Berikut beberapa pengertian pendidikan : 
1. Pengertian Pendidikan Menurut Herman Horn 
    Pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional, dan kemauan dari manusia.[3]
2. Pengertian Pendidikan Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 
    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.[4]
3. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 
    Kata pendidikan berasal dari kata “didik” dan mendapatkan imbuhan pe-dan akhiran –an. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[5]
4. Pengertian Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) 
    Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.[6]
5. GBHN ( Tap MPR No.II/MPR/1988 ), menyatakan bahwa “pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat,dan pemerintah”.[7]
 
    John Dewey, seorang ahli pendidikan di abad ke-19 di Amerika Serikat, dia mengatakan pendidikan itu adalah The general theory of educational. Dibagian lain juga mengatakan philosophy is the general theory of education. teori ini hanya menjelaskan prinsip-prinsip mendidik secara umum. Seperti didaktik atau metode khusus, yang pada zaman sekarang ini dikenal sebagai PBM atau proses belajar mengajar. PBM ini menitikberatkan upaya agar materi pelajaran atau pendidikan mudah diamati, diinternalisasi, dihayati, ditransfer atau dilaksanakan dalam kehidupan nyata.[8]
 
B. Hakikat Pendidikan 
    Pada hakikatnya, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (Achmad Munib, 2004: 142)[9]
   Jadi dapat dipahami bahwa makna dan kepentingan pendidikan secara hakiki bagi manusia. Pendidikan bagi manusia dapat diuraikan sebagai berikut: 
  1. Manusia sebagai Makhluk Tuhan. Manusia menggunakan lingkungan sebagai ajang belajar. Akhirnya dengan pendidikan, manusia mempelajari lingkungannya. Manusia menggunakan akalnya seperti yang dikatakan oleh Cassirer bahwa manusia itu menggunakan akalnya. Hal demikian juga seperti dikatakan oleh Kuntjaraningrat bahwa manusia itu memperoleh segala sesuatunya dengan belajar. Ia mengatakan bahwa segala sesuatu yang menjadi milik manusia itu diperoleh dengan belajar. Kata belajar inilah menjelaskan bahwa sejak lahir hingga dewasa manusia selalu belajar dari lingkungannya.
  2. Manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai makhluk sosial dan juga individu, manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Manusia akan membagi kelebihannya dengan manusia lain, sedangkan sebagai makhluk individual, manusia butuh mencukupi kekurangan pada dirinya. Sebagai makhluk sosial pula manusia berhubungan dengan banyak orang. Ia akan belajar dari manusia dan juga alam di sekelilingnya. Kemudian yang berada di sekelilingnya itu akan diserap ke dalam otaknya. 
  3. Manusia secara kodrati memiliki potensi yang dibawa sejak lahir. Sebagai manusia, ia juga memiliki kemampuan yang dibawa sejak lahir. Kemampuan atau potensi ini menurut ilmu jiwa disebut bakat. Bakat sejak lahir itu perlu pemupukan, dari lingkungannya terutama keluarga. 
  4. Manusia merupakan suatu proses. Sejak lahir hingga dewasa manusia mengalami suatu proses. Proses yang panjang ini dilalui dengan pendidikan, yaitu dengan memperoleh nilai yang diperoleh dari masyarakatnya. Masyarakat keluarga, masyarakat sekolah, masyarakat tempatnya bekerja, dan masyarakat untuk manusia itu bergaul. Jika dari kecil sudah diberikan pendidikan seperti atas dan selama hidup lingkungannya juga membentuk manusia lahir dan batinnya. Maka ketika dewasa pun akan membentuk karakter. Oleh karena itu dapat disebut bahwa manusia adalah suatu proses. 
Berikut adalah skema dari hakikat pendidikan : 
 
 
    Dari uraian dan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hakikat pendidikan adalah pendidikan untuk manusia dan dapat diperoleh selama manusia lahir hingga dewasa. 
  1. Manusia mengusahakan proses yang terus menerus. Kemudian manusia melakukan rekonstruksi pengalaman dan sekaligus merupakan proses pertumbuhan yang mengarah ke pertumbuhan selanjutnya 
  2. Relevansi tersebut merupakan tuntutan sejak kecil, remaja, hingga dewasa. Masa relevansi juga sejak di pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dan masa dunia pekerjaan 
  3. Masa penyesuaian diri adalah masa fleksibilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan diri pada masanya. artinya manusia harus bisa dan mampu serta mau menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya. Lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, desa, dan kota. Manusia juga harus menyesuaikan diri dengan segala situasinya, berpendidikan ataukah kurang berpendidikan, miskin atau kaya. Disamping itu juga ia harus menyesuaikan diri dengan tempat atau menyesuaikan diri secara geografis. [10]
  4. Cita-cita manusia itu harus sesuai dengan tanggung jawab dan pendidikannya. Baik pendidikan formal, maupun pendidikan masyarakat atau lingkungan. 
  5. Manusia memiliki upaya sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan pengajaran agar menguasai kemampuan sesuai dengan peran yang harus dimainkan manusia. 
    Hal seperti diatas adalah juga seperti yang dijelaskan Ki Hajar Dewantara bahwa nilai yang diraih adalah manusia yang utuh, lahir dan batinnya, yaitu manusia yang cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. 
 
BAB III 
PENUTUP 
 
A. Kesimpulan 
     Pengertian dan hakikat ilmu pendidikan tidak asing lagi untuk kita, terlebih lagi karena kita bergerak dalam bidang pendidikan,pendidikan diperlukan oleh semua orang dan mempunyai peranan penting bagi kehidupan masyarakat manapun, manusia butuh namanya pendidikan dengan kata lain pendidikan tidak akan bisa terlepaskan dalam kehidupan bernegara sudah sepatutnya kita sebagai mahasiswa haruslah mempunyai pendidikan serta mengamalkan suatu pendidikan sesuai dengan pada hakikat pendidikan itu sendiri yang mana selalu mengajarkan kebaikan untuk masa yang akan datang. 
 
 
DAFTAR PUSTAKA 
Pidarta, Made. Landasan Kependidikan; Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, Jakarta: RINEKA CIPTA, 2000. 
Elfachmi, Amin Kuneifi. Pengantar Pendidikan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2016. 
https://eprints.uny.ac.id/9002/2/bab%202%20-10604227179.pdf diakses pada 26 Maret 2019, pukul 16:36 WIB. 
 
 
__________________
[1] http//metodepembelajaran10,blogspot.com/2017/11pengertian-dan-hakikat-pendidikan.html?m=1 diakses pada Selasa,26 maret 2019,16:30 
[2] Amin Kuneifi Elfachmi, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2016), hlm 13 
[3] Ibid hlm 13. 
[4] Ibid, hlm 14. 
[5] Ibid, hlm 14. 
[6] Ibid, hlm 14. 
[7]https://www.academia.edu/9477156/MAKALAH_HAKIKAT_PENDIDIKAN, di akses pada 26 Maret 2019, pukul 19:54 WIB 
[8] Made Pidarta, Landasan Kependidikan; Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm 5 
[9] https://eprints.uny.ac.id/9002/2/bab%202%20-10604227179.pdf diakses pada 26 Maret 2019, pukul 16:36 WIB. 

Baca juga: Karya Tulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *