ManajemenPendidikan

Peran Pengawasan dalam Perspektif Kepemimpinan

Peran Pengawasan

Peran pengawasan akan semakin terasa jika seorang pimpinan menerapkan konsep pengawasan secara sangat baik. Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi. Menurut Hadibroto, pengawasan adalah kegiatan penilaian terhadap organisasi/kegiatan dengan tujuan agar organisasi/kegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memenuhi tujuannya yang telah ditetapkan.

Peran Pengawasan dalam Perspektif Kepemimpinan

Secara umum ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan diberlakukannya pengawasan pada suatu organisasi, yaitu :

1. Pengawasan memiliki peran penting terutama dalam memastikan setiap pekerjaan terlaksana sesuai dengan yang direncanakan.

2. Pengawasan memiliki peran dalam membantu manajer dalam mengawal dan mewujudkan visi dan misi perusahaan.

3. Pengawasan bernilai positif dalam membangun hubungan yang baik antara pemimpin dan karyawan.

4. Pengawasan yang baik memiliki peran dalam menumbuh kembangkan keyakinan para stakeholders pada organisasi.

Peran pengawasan akan semakin terasa jika seorang pimpinan menerapkan konsep pengawasan secara sangat baik. Namun peran pengawasan menjadi tidak begitu berarti jika pimpinan tidak ikut terlibat secara penuh ikut serta dalam mewujudkan terbentuknya pengawasan yang dimaksud.

Tipe-tipe Pengawasan

1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control)

    Pengawasan pendahuluan sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.

2. Pengawasan “concurrent

    Yaitu engawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control). Pengawasan ini, sering disebut pengawasan “Ya-tidak”, screening control atau “berhenti-terus”, dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.

3. Pengawasan umpan balik (feedback control)

    Tipe pengawasan umpan balik, juga dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi. 

    Ketiga bentuk pengawasan tersebut sangat berguna bagi manajemen. Pengawasan tersebut cukup memadai untuk memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai tujuan. Tetapi ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan disamping kegunaan dua bentuk pengawasan itu., diantaranya:

1. Biaya keduanya mahal.

2. Banyak kegiatan tidak memungkinkan dirinya dimonitor secara terus-menerus.

3. Pengawasan yang berlebihan akan menjadikan produktivitas berkurang.

    Oleh karena itu, manajemen harus menggunakan sistem pengawasan yang paling sesuai bagi situasi tertentu.

Alasan-alasan Pengawasan (Controlling)

1. Agar kualitas output yang dihasilkan menjadi lebih baik dan sesuai dengan keinginan banyak pihak.

2. Terbentuknya konsep manajemen sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak komisaris maupun manajemen perusahaan.

3. Dengan adanya pengawasan maksimal diharapkan tujuan dan keinginan terbentuknya Good Corporate Governance (GOC) akan dapat diwujudkan.

Baca juga: Pendidikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *