Makalah Perkembangan dan Pemikiran Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bila di pelajari dari berbagai literature manajemen, maka akan nampak bahwa istilah manajemen adalah sebagai proses, seperti dalam Encylopedia of the social sciences mengatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan proses itu pelaksanaan suatu tujuan yang telah ditentukan diselenggarakan dan diawasi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinasikan sebagai proses karena manajer tanpa mempedulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Kata manajemen barangkali lebih dikenal melalui kata manajer yaitu orang yang melakukan kegiatan manajemen. Manajer dikenal karena gajinya atau penghasilannya yang selangit atau kehidupan galmornya dan tentunya kisah kesuksesan mereka mengelola perusahaan. Pekerjaan manajemen dan manajer ada dimana-mana. Manajemen bisa membuat kehidupan lebih baik. Karena itu, manajemen sangat penting untuk mendorong kemakmuran masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada negara miskin yang ada adalah negara dengan manajemen yang buruk. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa jika manajemen yang ada di negara tersebut sangat baik, negara tersebut akan menjadi negara yang makmur. Kemiskinan muncul karena tidak bisa mengelola sumber daya yang ada di negara tersebut dengan baik. Karena itu mempelajari manajemen sangat penting karena manajemen bisa berkontribusi signifikan terhadap kehidupan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana perbedaan manajemen dan administrasi?
- Bagaimana perkembangan teori manajemen?
- Sebutkan bidang-bidang manajemen?
- Sebutkan mazhab-mazhab manajemen?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk mengetahui, mempelajari, dan menambah wawasan tentang Perkembangan dan Pemikiran Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perbedaan Manajemen dan Administrasi
Manajemen adalah sebuah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya organisasi. Proses manajemen mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian[1]. Kata proses ditambahkan untuk mengartikan kegiatan yang ada di lakukan dengan cara sistematis dan kegiatan tersebut dilakukan oleh manajer pada semua tingkat.
Sedangkan administrasi adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan daya gunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan kalimat lain, pengertian administrasi mencakup seluruh kegiatan dari pengaturan hingga pengurusan kelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Perbedaan Manajemen dan Administrasi sebagai berikut:
- Manajemen adalah cara sistematis dalam mengatur orang dan hal-hal di dalam organisasi sedangkan administrasi adalah sebagai suatu tindakan mengelola keseluruhan organisasi oleh sekelompok orang
- Manajemen adalah aktivitas pada tingkat fungsional dan bisnis sementara administrasi adalah aktivitas pada level tinggi
- Manajemen memainkan peran eksekutif di organisasi, tidak seperti administrasi yang memiliki peran menentukan
- Administrasi menentukan semua keputusan penting dari organisasi sementara manajemen membuat keputusan di dalam batas yang ditentukan administrasi
- Suatu kumpulan orang yang merupakan karyawan dari organisasi secara kolektif disebut sebagai manajemen. Disisi lain administrasi mewakili pemilik dari organisasi
- Manajemen bisa dilihat pada organisasi yang menghasilkan keuntungan seperti usaha bisnis. Sebaliknya administrasi ditemukan pada kantor pemerintahan dan militer, perkumpulan, rumah sakit, organisasi keagamaan dan semua usaha yang tidak menghasilkan profit
- Manajemen merupakan semua tentang rencana dan tindakan tetapi administrasi lebih berhubungan dengan penyusunan kebijakan dan penentuan tujuan
- Manajer mengurus manajemen dari organisasi, sementara administrator bertanggung jawab untuk administrasi organisasi
- Manajemen berfokus pada pengelolaan orang dan pekerjaannya. Disisi lain administrasi berfokus pada pembuatan pemanfaatan terbaik yang memungkinkan dari sumber daya organisasi.
B. Perkembangan Teori Manajemen
Ilmu manajemen dikemukakan dalam beberapa aliran yaitu aliran klasik dan aliran hubungan. Aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi. Sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah menghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Menurut Stoner manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Ilmu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efesiensi dan efektivitas. Pada tahun 1911 Taylor menulis buku berjudul The Principle Of Scientific Management yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Ilmu manajemen sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri yaitu: adanya kelompok manusia, kerjasama dalam kelompok, kegiatan proses dan tujuan.
Ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modern. Dimana fenomena masyarakat modern itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi yaitu:
- Tekanan pemilik perusahaan
- Kemajuan teknologi
- Saingan baru
- Tuntunan masyarakat
- Kebijaksanaan pemerintah
- Pengaruh dunia internasional
Mary Paker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Yang berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin di lakukan.
Stoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata “Proses” bukan “Seni”. Mengartikan manajemen sebagai “Seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi sedangkan suatu “Proses” adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen di definisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus memperhatikan kecakapan atau keterampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Ellen A. Benositz seperti halnya Stephen P. Robbins melakukan pemetaan atas perkembangan pemikiran manajemen[2]. Benowitz membaginya menjadi 5 kategori perkembangan pemikiran yaitu:
1. Clasical Aschool of Management
Pemikiran ini berkembang selama revolusi industri tatkala masalah-masalah baru sehubung sistem yang berlaku di pabrik bermunculan. Manajer relatif mengalami kesulitan sehingga mereka mulai menguji sejumlah solusi. Dan hasilnya teori manajemen klasik terbentuk lewat upaya menemukan “cara terbaik” guna mengerjakan dan memanajemen pekerjaan.
2. Behavior Management Theory
Teori manajemen behavioral kerap pula disebut gerakan hubungan manusia sebab menekankan dimensi manusia dalam pekerjaan. Teoritisi behavioral yakni bahwa pemahaman yang lebih baik atas perilaku manusia dalam bekerja seperti memotivasi, konflik, harapan dan dinamika kelompok akan meningkatkan produktivitas.
3. Quantitative School Of Management
Aliran manajemen kuantitatif adalah hasil dari riset yang diadakan selama Perang Dunia II. Pendekatan kuantitatif atas manajemen melibatkan penggunaan teknik-teknik kuantitatif seperti statistik, model informasi, dan simulasi computer untuk membaguskan proses pembuatan keputusan.
4. Contigency School Of Management
Aliran manajemen kontijensi dapat dirangkum sebagai pendekatan “semua tergantung pada”. Tindakan manajemen yang diharapkan dan pendekatan yang digunakan bergantung pada situasi. Sebab itu, aliran kontijensi juga disebut aliran situasional. Aliran ini muncul sebagai hasil riset tahun 1960 dan 1970 dan sekaligus selaku penolakan atas aliran saintifik. Fokus riset –riset tersebut pada faktor-faktor situasional yang mempengaruhi struktur organisasi dan gaya kepemimpinan di aneka situasi berbeda.
5. Quality School Of Management
Aliran manajemen kualitas adalah konsep menyeluruh seputar leading dan operating suatu organisasi. Ia dimaksudkan guna meningkatkan performa kerja organisasi secara terus menerus dengan fokus pada costumer seraya sensitive terhadap kepentingan para stake holder. Dengan kata lain konsep manajemen kualitas fokus pada memanajemen organisasi secara total guna menghadirkan pelayanan terbaik pada pelanggan.
Pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating) dan Pengawasan (Controlling).
C. Bidang-Bidang Manajemen
1. Manajemen Produksi. Kegiatan manajemen produksi meliputi:
- Perencanaan produk
- Pengendalian produksi
- Pengawasan produksi
2. Manajemen Pemasaran.
Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan produk yang disukai pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi.
Fungsi pemasaran meliputi:
- Penjualan
- Pembelian
- Pengangkutan
- Pembelanjaan
- Penanggungan resiko
- Standarisasi
- Informasi pasar
Kegiatan manajemen pemasaran antara lain:
- Riset pasar merupakan bagian terpenting untuk mengetahui keinginan, sikap dan tingkah laku konsumen terhadap produk yang akan dijual
- Segmentasi pasar yakni proses kegiatan membagi pasar kedalam kelompok-kelompok konsumen yang akan dilayani oleh perusahaan
- Promosi terpadu (Promotional mix) merupakan usaha memperkenalkan produk secara terpadu yang dapat dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas dan personal selling
3. Manajemen Keuangan
adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Manajemen keuangan mempunyai tugas antara lain:
- Memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern
- Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan
- Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif
4. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah bagian dari manajemen yang memfokuskan perhatiannya para faktor produksi tenaga kerja dalam suatu organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
Kegiatan manajemen personalia antara lain:
- Pengadaan pegawai
- Pemilihan tenaga kerja
- Penyelesaian pegawai untuk menentukan posisi jabatan yang sesuai
- Mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk pegawai
- Menyediakan fasilitas, kesejahteraan dan gaji yang memuaskan
- Melakukan rotasi jabatan
- Memotivasi pegawai dengan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi
- Melakukan pemberhentian dan pensiun pegawai
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya.
Kegiatan manajemen administrasi antara lain:
- Pengadministrasian seluruh kegiatan
- Menginventarisasi peralatan kantor
- Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen
- Melakukan pengarsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutuhkan
D. Mazhab-Mazhab Manajemen
1. Mazhab Manajemen berdasarkan Kebiasaan
Ada yang beranggapan bahwa tugas-tugas manajerial yang berlangsung harus dilaksanakan dengan cara-cara yang baru saja lampau, yang berdasarkan kebiasaan dan tradisi. Kadang-kadang mazhab ini dinamakan dengan mazhab empiris oleh karena ia memberikan sumbangan-sumbangan berupa generalisasi-generalisasi dan keterangan deskriptif tentang manajemen praktis dan jumlah banyak.
2. Mazhab Manajemen Ilmiah
Mazhab ini menggunakan metode ilmiah yang memverifikasi atau mengolah asumsi-asumsi dengan jalan melaksanakan eksperimen secara terkendali. Hubungan kuasal berati bahwa adanya hal-hal tertentu atau terjadinya hal-hal tersebut disertai secara kausal oleh hal-hal lain yang ada atau yang akan terjadi.
3. Mazhab Kelakuan
Titik vokal penting daripada tindakan manajerial adalah kelakuan manusia apa yang dicapai, bagaimana hal tersebut dicapai dan mengapa hal tersebut dicapai dipandangan sehubungan dengan impaknya dan pengaruhnya atas manusia yang di anggap sebagai entitas penting daripada manajemen. Mazhab ini menekankan pula pengaruh vital daripada lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelakuan.
4. Mazhab Sosial
Mazhab ini berorientasi pada ilmu sosiologi dan mempersoalkan pengidentifikasian berbagai kelompok sosial maupun hubungan-hubungan kultural mereka disamping itu, kelompok-kelompok tersebut didintegrasi dalam sebuah system social lengkap. Hal yang mendasari keyakinan mazhab sosial ini adalah kebutuhan untuk memecahkan berbagai macam pembatasan yang dihadapi manusia dan lingkungan mereka. Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa mazhab sosial menentukan interaksi serta kerjasama manusia yang bersama-sama membentuk sebuah entitas sosial.
5. Mazhab Manajemen Sistem
Sebuah sistem dapat dianggap sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan dengan cara tertentu dan yang ditunjuk kearah tujuan tertentu. Sebuah perusahaan dianggap sebagai sebuah sistem buatan dimana bagian-bagian intern-nya bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah diterapkan sedangkan bagian-bagian ekstren berhubungan dengan lingkungannya, inklusif para pembelinya, publik secara umum, para leveransir dan pihak pemerintah.
6. Mazhab Manajemen berdasarkan Keputusan-Keputusan
Pada mazhab ini titik berat diletakkan pada keputusan-keputusan manjerial. Pengambilan keputusan-keputusan merupakan tugas sebenarnya daripada pihak manager. Pembuat keputusan adalah manager, memang harus diakui bahwa pembuatan keputusan adalah vital pada setiap mazhab manajemen. Akan tetapi, konseptualisasi keputusan kontemporer bukanlah terbatas atau dideterminasi oleh latihan sederhana dalam bidang akal sehat.
7. Mazhab Pengukuran Kuantitatif
Pada mazhab ini para penganutnya memandang manajemen sebagai salah satu entitas logis yang tindak-tindakannya dalam bentuk simbol-simbol matematis hubungan-hubungan matematis dan data yang dapat diukur. Adapun hal yang mencirikan mazhab kuantitatif ialah:
- Mengoptimalkan atau meminimalkan input-output
- Penggunaan model-model matematis
8. Mazhab Proses Manajemen
Sebagai sebuah aktivitas yang terdiri daripada sub aktivitas tertentu dan fungsi manajemen tersebut ialah:
- Perencanaan berarti tindakan mendeterminasi sasaran dan arah tindakan yang akan diikuti
- Pengorganisasian adalah tindakan mendistribusi pekerjaan antar kelompok yang ada dan menetapkan dan memerinci hubungan yang diperlukan.
- Menggerakan berarti merangsang anggota kelompok untuk melaksanakan tugas mereka dan kemauan baik dan secara antusias
- Mengawasi berarti mengawasi aktivitas agar sesuai rencana
9. Mazhab Manajemen menurut Keadaan
Dinyatakan bahwa manajemen harus sesuai dengan lingkungannya. Hal tersebut berarti kondisi-kondisi atau lingkungan didalam mana manajemen terjadi. Istilah tersebut lazim digunakan oleh dengan dunia militer yang menyusun rencana untuk berbagai kondisi yang diasumsi akan terjadi. Sebenarnya kebanyakan manajer mempertimbangkan situasi individual dalam hal melaksanakan tugas manajerial mereka tetapi mungkin mereka meluapkan faktor situasional tertentu semakin waktu banyak pengetahuan diperoleh mengenai faktor apa diperhatikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberadaan manajemen telah ditemukan semenjak adanya peradaban manusia. Namun secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih diabad 18 atau awal 19 masehi. Diantar tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1971). Owen seorang pembaru dan insutrialisasi dari Inggris adalah diantara tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia didalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efesiensi dalam proses produksi.
Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan pemikiran manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan mengelola organisasi yang kompleks yang memfokuskan pada upaya menetapkan dan menerapkan prinsip dan keterampilan yang mendasari manajemen yang efektif. Perkembangan yang memberikan fokus yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik disebut teori manajemen hubungan manusia yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun perilaku organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen yang memfokuskan diri pada pengelolahan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang mendalam sari segi sosiologis maupun psikologis. Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan. Namun saat ini penerapan manajemen di dasarkan pada pendekatan kontigensi yang memadukan antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Ernie tisnawati & kurniawan saefullah, pengantar manjemen, 2005, kencana Prenada Media Group, Jakarta, H. 29-43
Ellen A. Benowitz, Principles of Management (New York : Hungry Minds,2001)
Marilyn M. Helms, Encylopedia of Management, 5th Edition(Farmington Hills : Thomson Gale, 2006)
Dr. H. B. Siswanto, M.Si, Pengantar Manajemen, 2005, PT Bumi Aksara, Jakarta, H. 31-39
Wikipedia.org/perkembangan-pemikiran-tentang-manajemen
__________________
[1] Ernie tisnawati, pengantar manajemen, 2005, kencana Prenada Media Group, Jakarta, H. 29
[2] Ellen A. Benowitz, Principles of Management (New York: Hungry Minds, 2001)
Baca juga: Karya Tulis