Jenis Tulisan dan 5 Macamnya
Jenis Tulisan. Menulis atau mengarang pada umumnya bertujuan untuk menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan mengirimkannya kepada orang lain. Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir. Keduanya saling melengkapi. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Mengemukakan pendapat secara tertulis memang tidak mudah. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Penulis harus harus menguasai bahasa yang digunakan untuk menulis. Jika dia menulis dalam bahasa Indonesia, dia harus menguasai bahasa Indonesia. Menguasai bahasa Indonesia berarti mengetahui dan dapat menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi.
Pengertian Jenis Tulisan
Tulisan terdiri dari bentuk dan isi. Bentuk adalah paparan, uraian, penyampaian gagasan melalui susunan kata dan kalimat. Isi adalah gagasan, pendapat, keinginan, usul, saran yang dikemukakan lewat tulisan. Dilihat dari bentuk dan isinya, tulisan terdiri atas dua jenis (Romli, 2008), yaitu fiksi (fiction) dan non fiksi (unfiction).
Fiksi adalah tulisan berdasarkan imajinasi, khayalan, namun tetap berpijak pada gagasan nyata. Tulisan fiksi disampaikan dalam rangkaian kata dan kalimat yang penuh “bunga” gaya bahasa, metafora, personifikasi, hiperbola, bombastisme, dan sebagainya yang dikategorikan bahasa “sastra”. Tulisan fiksi meliputi prosa (cerita pendek, novel, roman) dan puisi (sajak, lirik, nyanyian).
Kedua, non fiksi, yaitu tulisan berdasarkan data dan fakta. Tulisan disampaikan dengan bahasa lugas, tidak menggunakan bahasa sastra, walaupun mungkin ada sebagian yang menampilkan kesan “sastra”. Terutama pad atulisan berbentuk esai. Tulisan yang termasuk tulisan nonfiksi adalah adalah reportase, esai, artikel opini, dan kolom.
Tulisan bermuatan informasi tertentu (orang tertabrak kereta api, peristiwa kebakaran, peledakan bom dan sebagainya) yang dikemas dalam berita atau reportase hasil para jurnalis yang terikat oleh kaidah 5W +1H (What, Why, Where, Who, When + How), analisis (pada karya ilmiah dan seni ilmiah), serta pandangan penulisnya mengenai satu atau beberapa hal (pada artikel opini). Namun, tidak selalu semua aspek 5W+1H ada dalam sebuah reportase. Terkadang wawancara harus menyajikan berita seadanya mengingat minimnya informasi saat itu.
Semua tulisan disurat kabar,majalah atau media cetak yang bukan berbentuk berita dapat disebut artikel. Artikel dalam bahasa Inggris (article) yang menurut Kamus Lengkap Inggris-Indonesia karya Swojowasito dan W.J.S. Poerwodarmint yang berarti “karangan”. Sementara itu, artikel dalam bahasa Indonesia, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti karangan di surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Faktor yang membedakan salah satunya adalah pemuatan artikel tersebut (Komara dan Subarkan, 2004). Jika artikel itu dimuat pada halaman opini, disebut “artikel opini”. Bila diletakkan di halaman seni, hiburan, atau dimajalah, dikatakan “esai”. Bila dimuat dikolom khusus redaksi. Diberi nama “tujuk rencana”, dan jika dimuat sebagai kolom analisis di halaman pertama surat kabar atau kolom pakar dimajalah, disebut “kolom”.
Jenis-Jenis Tulisan
1. Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi. Ciri-ciri narasi antara lain:
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
e. Pola narasi secara sederhana: awal-tengah-akhir. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
f. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
g. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita.
h. Setelah konflik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri
Contoh dari narasi
1) Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Ir. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara non-blok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
2) Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
2. Eksposisi
Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. Ciri-ciri tulisan eksposisi antara lain:
1) Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
2) Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
3) Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
4) Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
5) Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh dari eksposisi
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntansi, pekerjaan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
1) Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
2) Peranan majalah dinding di sekolah-sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
3. Deskripsi
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada kepekaan dan imajinasi pembaca atau pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut. Ciri-ciri tulisan deskripsi, yaitu:
1) Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu secara detail
2) Penulisannya dapat menggunakan cara atau metoderealistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
3) Lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca
4) Disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah
5) Lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya benda, alam, warna, dan manusia
6) Penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang
Contoh dari deskripsi
1) Contoh deskripsi bersisi fakta :
Keramaian di Alun-alun Garut
Udara sejuk dan cuaca yang cerah pagi itu, dimanfaatkan masyarakat untuk berolah raga senam di alun-alun Garut, disana banyak pohon yang rindang sebagai tempat untuk berteduh, kicau burung menambah suasana ramai, tempat yang bersih dan nyaman membuat orang-orang berdatangan silih berganti ke alun-alun Garut. Banyak masyarakat yang beraktivitas di sekeliling alun-alun Garut, seperti berjualan asongan, berjualan es kelapa, dan menjajakan makanan lainnya juga, senantiasa mereka menunggu para pembeli, ada yang unik disana terlihat seorang pria yang membuat kereta mini yang ditarik oleh domba, dan kereta ini hanya dapat ditunggangi oleh anak-anak saja. Alun-alun Garut merupakan pusat kota Garut, oleh karena itu, semua jenis angkutan umum melewati alun-alun, berderet panjang menunggu penumpang. Ada sebuah sekolah depan alun-alun namanya SMA 11 Garut, setiap jam pulang sekolah, alun-alun dijadikan tempat bercengkrama dan bersenda gurau oleh siswa dari beberapa sekolah.
2) Contoh deskripsi berisi fiksi :
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis. Meyakinkan orang lain dengan jalan pembuktian, alasan, serta ulasan secara objektif dan meyakinkan. Ciri-ciri tulisan argumentasi, yaitu:
1) Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
2) Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
3) Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
4) Dalam membuktikan kebenaran, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Contoh dari argumentasi
Kedisiplinan lalu lintas masyarakat di Jakarta cenderung menurun. Hal ini terbukti pada bertambahnya jumlah pelanggarannya yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan pun juga semakin meningkat. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat tentang kedisplinan berlalu lintas perlu ditingkatkan.
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa. Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut. Ciri-ciri tulisan persuasi, yaitu:
1) Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
2) Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.
3) Persuasi memerlukan fakta dan data.
4) Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
5) Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
6) Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
Contoh dari persuasi
Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralihlah ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan.
Referensi
Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 2012.
Akademia. Bahasa Indonesia Jenis Tulisan. Sumber: https://www.akademia.edu/28990374/bahasa_indonesia_jenis_tulisan.17/10/2018-10.45
RS, Ahmad. Jenis Tulisan dalam Bahasa Indonesia. Sumber: http://ahmadrasulfikri.blogspot.com/2014/06/jenis-tulisan-dalam-bahasa-indonesia.html.17/10/2018-10.39
Kuncoro, Mudarajat. Mahir Menulis. Jakarta: PT. Erlangga, 2009.
Baca juga: Pendidikan